Thursday 19 June 2008

Pesan Terakhir Prof. John Katili

8 Juni 2008, hari minggu malam pukul 21.15...


Dia masuk dengan memakai kopiah karanji warna coklat dengan kemeja yang tampak serasi. "Assalamualaikum Wr.WB"...dia kemudian membuka pembicaraan. Semua tampak tenang mendengarkan apa yang akan diucapkannya kemudian. Saya kemudian bertanya-tanya. Siapa dia?. Teman disamping saya kemudian memberitahu, kalau itu Pak Katili ahli geologi Indonesia. Dalam hati saya, "wah ternyata dia bapak John Katili yang sering disebut2 orang-orang tua dikampung saya dulu". Tahun 1991 ketika Gorontalo terkena gempa hebat pada bulan Ramadhan, nama itu sering disebut-sebut. Benar2 beruntung saya bisa bertemu dengan orang yang benar-benar dikagumi orang-orang di kampung saya.

Di depan audience yang kira2 berjumlah kurang lebih 30 orang, dia berbicara dalam tiga bahasa sekaligus, bahasa indonesia, inggris, dan gorontalo. Ini yang membuat saya kagum, bahwa ketiga bahasa tersebut dipakainya dengan sangat fasih. Dia kemudian berbicara tentang arti filosofis bahasa Gorontalo yang mendalam. Terlebih-lebih pada arti kata seperti "Botu pingge" (sebuah daerah diGorontalo yang memiliki struktur georgrafi bukit yang berbatu dan terjal. katanya,"kalo botu pingge itu diberikan pada daerah itu oleh orang-orang tua dulu, mengandung filosofi yang mendalam". Artinya daerah itu sangat rentan terhadap runtuhan yang dianalogikan dengan "Botu Wanu Modehu madelo pingge ulopoo" (batu yang dapat jatuh berkeping-keping seperti piring).

Selanjutnya dia berbicara tentang arti change. Change menurut dia adalah sebuah peralihan keadaan, dimana orang tua dan orang muda dapat saling bersinergi untuk membangun bangsa dalam sebuah strategi pembangunan yang berkelanjutan. Change tidakberarti segala sesuatu yang benar-benar berubah, benar-benar baru dengan mengindahkan sejarah masa lalu yang besar. Pada dasarnya, change menurut dia adalah suatu titik transisi dalam skenario keberlanjutan. Pesan berikutnya yang saya anggap sebagai satu hal yang sangat menarik dan menggerakkan adalah wacana professionalism. Dia selalu berucap kalo ingin sukses jalannya adalah dengan
to be professional. ..
to be professional.
Profesionalisme menurut pak katili adalah kunci menuju peradaban yang maju dan besar. Mungkin ini setara dengan sebuah ungkapan yang berbunyi: "botolaku-lakulo odutuwa lotinelo, Boto hale-halelo odutuwa lotanggulo". ungkapan ini dibuktikan dengan sangat detail oleh bapak John Ario Katili dalam semua alur pengabdiannya.


Sumber : GorontaloMaju2020 by Uyan

SELAMAT JALAN PROF. JOHN KATILI, SEMOGA ALM DI BERIKAN TEMPAT YANG LAYAK OLEH ALLAH SWT.


0 Comments:

 

© 2007 MOAWOTA MAKASSAR FAMILY: Pesan Terakhir Prof. John Katili | Design by Template Unik



Template unik dari rohman


---[[ Skip to top ]]---